Selasa, 26 Maret 2024

Pengaruh Kecerdasan Buatan (AI) di Era Modern.

### Pengaruh Kecerdasan Buatan di Era Modern: Transformasi, Tantangan, dan Peluang  Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi salah satu inovasi paling revolusioner dalam sejarah manusia. Di era modern, AI tidak hanya menjadi bagian integral dari berbagai industri, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita secara mendalam. Dari sistem rekomendasi di platform media sosial hingga mobil otonom, pengaruh AI sangat luas dan beragam. Artikel ini akan menjelajahi dampak AI di era modern, mulai dari transformasi teknologi hingga tantangan etis yang dihadapi.  #### Transformasi Teknologi: 1. **Otomatisasi Proses**: AI telah memungkinkan otomatisasi proses yang sebelumnya memakan waktu dan sumber daya manusia yang besar. Dalam industri manufaktur, misalnya, robotika berbasis AI telah mengubah cara barang diproduksi dengan efisiensi yang lebih besar. 2. **Peningkatan Efisiensi**: Dengan kemampuan untuk menganalisis data besar-besaran dalam waktu singkat, AI membantu meningkatkan efisiensi di berbagai sektor. Di sektor keuangan, misalnya, algoritma AI digunakan untuk analisis risiko dan prediksi pasar. 3. **Pengembangan Produk Baru**: Dari aplikasi medis hingga permainan video, AI memungkinkan pengembangan produk baru yang lebih canggih dan inovatif. Di sektor kesehatan, AI digunakan dalam diagnosis penyakit dan penelitian obat-obatan baru.  #### Perubahan Sosial dan Ekonomi: 1. **Pertumbuhan Ekonomi**: AI telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Startup teknologi yang berfokus pada AI telah muncul dan berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi. 2. **Transformasi Pekerjaan**: Meskipun AI telah meningkatkan efisiensi di banyak industri, hal itu juga menimbulkan kekhawatiran tentang hilangnya pekerjaan manusia akibat otomatisasi. Namun demikian, AI juga menciptakan pekerjaan baru dalam bidang seperti ilmu data dan pengembangan AI. 3. **Kesenjangan Digital**: Ada keprihatinan tentang terciptanya kesenjangan digital yang lebih besar akibat penggunaan AI. Masyarakat yang memiliki akses terbatas terhadap teknologi atau kurang pemahaman tentang AI mungkin tertinggal dalam ekonomi yang semakin didorong oleh teknologi.  #### Tantangan Etis: 1. **Privasi dan Keamanan Data**: Dengan penggunaan AI yang semakin luas, perlindungan privasi dan keamanan data menjadi perhatian utama. Algoritma AI dapat mengumpulkan dan menganalisis data pribadi pengguna tanpa sepengetahuan mereka, menyebabkan pelanggaran privasi yang serius. 2. **Diskriminasi dan Bias**: Algoritma AI rentan terhadap bias yang terkandung dalam data yang digunakan untuk melatih mereka. Ini dapat menghasilkan keputusan yang tidak adil atau diskriminatif dalam berbagai konteks, termasuk rekrutmen kerja dan sistem peradilan. 3. **Pengangguran dan Kesenjangan Sosial**: Adanya otomatisasi yang didorong oleh AI dapat memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi jika tidak dikelola dengan baik. Orang-orang dengan keterampilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang didorong oleh AI mungkin terpinggirkan atau kehilangan pekerjaan.  #### Peluang Masa Depan: 1. **Inovasi Lebih Lanjut**: Dengan perkembangan teknologi AI yang terus berlanjut, ada potensi untuk inovasi lebih lanjut dalam berbagai industri, termasuk kesehatan, transportasi, dan energi. 2. **Peningkatan Pendidikan dan Kesadaran**: Mendidik masyarakat tentang AI, termasuk etika dan implikasinya, akan menjadi kunci untuk memanfaatkan potensi penuh teknologi ini. Pendidikan tentang AI dapat membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kesiapan untuk masa depan yang didorong oleh teknologi. 3. **Pengembangan Kebijakan yang Bijaksana**: Regulasi dan kebijakan yang bijaksana diperlukan untuk mengelola penggunaan dan dampak AI secara efektif. Ini termasuk perlindungan privasi data, penanganan bias, dan dukungan untuk pelatihan keterampilan bagi mereka yang terkena dampak negatif dari otomatisasi.  Dalam kesimpulan, kecerdasan buatan telah mengubah lanskap teknologi, ekonomi, dan sosial di era modern. Meskipun membawa manfaat besar, AI juga menimbulkan tantangan etis dan sosial yang perlu diatasi. Dengan pendekatan yang bijaksana dan kolaboratif, kita dapat memanfaatkan potensi AI untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi semua orang.



Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh di era modern ini. Dengan kemampuannya untuk memproses data secara cepat dan belajar dari pola-pola, AI telah meresap ke berbagai aspek kehidupan manusia. Dari industri hingga ke kehidupan sehari-hari, pengaruh AI begitu besar sehingga sulit untuk dibayangkan bagaimana dunia tanpanya. Berikut adalah beberapa contoh signifikan dari pengaruh AI di era modern:


1. Industri dan Bisnis.


Dalam dunia bisnis, AI telah mengubah cara perusahaan beroperasi. Penggunaan algoritma cerdas dalam analisis data memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pola-pola yang tidak terlihat sebelumnya, mengoptimalkan rantai pasokan, memprediksi tren pasar, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Selain itu, chatbot AI membantu dalam layanan pelanggan dan otomatisasi tugas-tugas administratif.


2. Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan.


Di bidang kesehatan, AI telah menghadirkan terobosan besar dalam diagnosis penyakit, penelitian obat-obatan baru, dan pengelolaan rekam medis. Dengan analisis gambar medis yang didukung AI, dokter dapat mendeteksi penyakit seperti kanker lebih awal, meningkatkan tingkat kesembuhan, dan memperpanjang harapan hidup pasien. Selain itu, AI telah digunakan dalam pengembangan vaksin dan obat-obatan untuk berbagai penyakit.


3. Pendidikan dan Pembelajaran.


Penggunaan AI dalam pendidikan telah memungkinkan personalisasi pembelajaran yang lebih baik. Sistem pembelajaran adaptif menggunakan AI untuk menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Selain itu, platform pembelajaran online yang didukung AI memberikan akses ke pendidikan berkualitas bagi banyak orang di seluruh dunia.


4. Keuangan dan Perbankan.


Industri keuangan telah mengadopsi AI untuk meningkatkan keamanan transaksi, mendeteksi aktivitas kecurangan, dan mengelola risiko secara efisien. Algoritma AI digunakan untuk menganalisis pola-pola dalam data keuangan dan memprediksi fluktuasi pasar, membantu investor membuat keputusan yang lebih baik. Di samping itu, layanan perbankan online yang menggunakan chatbot AI memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan mendapatkan informasi.


5. Transportasi dan Mobilitas.


Dalam industri transportasi, AI telah mengubah cara kita bepergian. Dari mobil otonom hingga rute transportasi yang dioptimalkan secara cerdas, penggunaan AI telah meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kenyamanan dalam perjalanan. Di sektor logistik, penggunaan AI dalam pengelolaan armada dan optimasi rute pengiriman telah mengurangi biaya dan meningkatkan ketepatan waktu pengiriman.


6. Hiburan dan Konten Digital.


AI telah mengubah hiburan dan industri konten digital dengan cara yang signifikan. Dari rekomendasi konten yang dipersonalisasi di platform streaming hingga penggunaan teknologi AI dalam produksi film dan efek visual, kehadiran AI telah membuka pintu untuk kreativitas yang lebih besar dan pengalaman hiburan yang lebih imersif.


7. Etika dan Tanggung Jawab.


Namun, dengan semua kemajuan ini, juga ada pertanyaan etis yang muncul seputar penggunaan AI. Perlindungan privasi data, keamanan sistem, dan potensi penggantian pekerjaan manusia oleh otomatisasi menjadi perhatian utama. Penting bagi pengembang AI dan pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi ini dilakukan dengan bertanggung jawab dan mengikuti prinsip-prinsip etika yang ketat.


Dengan demikian, tidak dapat disangkal bahwa kecerdasan buatan telah memberikan dampak yang mendalam dan meluas di berbagai bidang di era modern ini. Sementara membawa manfaat besar bagi manusia, penting juga untuk terus memantau dan mengelola penggunaannya dengan bijaksana demi menciptakan dunia yang lebih baik dan inklusif bagi semua.

Jumat, 10 Juni 2022

Kenapa sih kapasitas dari Flashdisk tidak sesuai dengan apa yang tertera di Flashdisk-nya?

Inilah alasan kenapa flashdisk ukurannya berbeda dengan apa yang tertera.

 

kapasitas-flashdisk-tidak-sesuai

Apakah kalian pernah merasa tertipu saat membeli media penyimpanan seperti flashdisk? Seperti flashdisk yang admin punya, padahal di situ tertulis 64GB, tapi kenyataannya kapasitasnya hanya 60GB, bahkan kurang.

Sebetulnya fenomena ini sering terjadi di kalangan masyarakat luas, bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Lalu apakah ada sebab dari kenapa flashdisk memiliki kapasitas yang berbeda dengan apa yang tertera pada body-nya? Tentu saja, ada.

Hal ini sebetulnya disebabkan karena adanya perbedaan pengertian antara kita dengan sistem yang dipahami oleh komputer. Jika kita memahami bahwa 1 KB adalah 1.000 Bit, 1 MB adalah 1.000 KB, adan 1 GB adalah 1.000 MB dan seterusnya, akan tetapi komputer tidak memahaminya dengan cara seperti itu, komputer memiliki cara yang berbeda untuk memahaminya. Komputer membaca memori dalam hitungan biner, yang mana 1 KB adalah 1.024 Bit, 1 MB adalah 1.024 KB, dan 1 GB adalah 1.024 MB dan seterusnya.

Kita ambil saja contoh dari FD admin yang memiliki deskripsi kapasitas sebesar 64 GB, maka kita memahami kapasitas yang disediakan adalah 16 GB pula, lalu kita konversi ke Bit, yaitu sebesar 16.000.000.000.

Sekarang kita coba menghitung dengan cara berfikir komputer yang memahami 1 KB=1.024 Bit, 1 MB=1.024 KB, 1 GB=1.024MB. Kita hitung 64 GB = 16 x 1.024 x 1.024 x 1.024 = 68.719.476.736 Bit.

Selanjutnya mari kita cari selisih dari asumsi yang dimiliki komputer dengan asumsi kita, yang mana hasil perhitungan dari komputer dikurangi dengan hasil dari perhitungan berdasarkan asumsi kita :  68.719.476.736 - 64.000.000.000 = 4.719.476.736 Bit atau sama dengan 4,7 GB. 

Jadi wajar jika FD yang admin punya hanya memiliki kapasitas sebesar 59,4 GB padahal tertulis 64 GB di body-nya.

Jika sekiranya ada pertanyaan bisa kok bertanya pada kolom komentar yang berada di bawah. Sekian dan terima kasih, sampai bertemu di artikel yang lain.

Semoga informasi ini dapat berguna untuk kalian.

Selasa, 07 Juni 2022

Curhatan Hati Mahasiswa : Saat harus belajar jarak jauh (Belajar Online/Daring).

 Inilah keluh kesah saya saat mengalami PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).


Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, setiap hari para siswa dan mahasiswa harus belajar dari rumah mereka masing-masing. Tentu saja perubahan gaya mengajar yang tiba-tiba ini menyebabkan banyak masalah, baik pada para guru atau para siswa/mahasiswa, tak terkecuali saya.



Ada beberapa hal yang masalah yang Saya alami saat menjalani PJJ, di antaranya :


Tidak adanya sinyal.

Bagi orang yang tinggal di kampung, seperti Saya, keberadaan sinyal untuk dapat terhubung dengan sarana pembelajaran seperti Zoom Meeting atau Google Meet menjadi hal yang sangat sulit untuk didapatkan.

Saya terkadang harus keluar rumah hanya untuk mencari sinyal yang lebih baik, meski sudah menemukan tempat yang cukup sinyalnya, terkadang sinyal tersebut akan hilang secara tiba-tiba saat Saya bergerak. Terkadang sulit rasanya menahan pegal, karena terus memegangi smartphone sambil mendengarkan penjelasan dari Dosen.

Keberadaan sinyal yang jarang ini sering sekali membuat para Siswa ataupun Mahasiswa menjadi kesusahan.


Kuota Internet yang cepat habis.

Mungkin enak bagi yang rumahnya sudah terpasang Wifi, karena tidak usah khawatir kehabisan Kuota internet, tapi bagi yang masih menggunakan data dari kartu SIM, maka kekhawatiran kehabisan Kuota adalah hal yang sering terjadi.

Bahkan tak jarang teman saya kehabisan Kuota saat tengah mendengarkan Dosen di Zoom Meeting. Meski pemerintah sudah memberikan bantuan berupa Kuota gratis, tapi sayangnya hal tersebut tidak sepenuhnya membantu, karena beberapa orang memerlukan lebih banyak Kuota, baik untuk urusan kerja ataupun sekolah.


Tugas yang semakin menggunung.

Ini adalah hal yang terburuk dari Pelajaran jarak jauh. Tugas yang semakin banyak dan mulai menggunung. Tak jarang Dosen hanya akan memberikan materi berupa PDF, lalu memberikan tugas yang tidak ada jawabannya pada PDF tersebut.

Hal ini sangatlah menyebalkan, banyangkan saja, kita bayar mahal-mahal untuk kuliah, tapi kita hanya mendapatkan PDF yang bisa kita download melalui Internet. Belum lagi dengan batas waktu atau Deadline yang diberikan.

Meski terkadang tugasnya hanya berisi soal yang bisa ditemukan jawabannya di Internet, tapi jika waktu pengerjaannya hanya sampai waktu kuliah habis (1 setengah jam), maka tentu saja para Mahasiswa akan keteteran untuk menyelesaikan tugasnya secepat mungkin.

Terkadang ada juga Dosen yang menyuruh untuk membuat video untuk menyelesaikan tugas yang dia berikan. Tentu saja membuat video membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi ada banyak mahasiswa yang mengerjakan tugas tersebut dengan asal-asalan.

Tugas yang sangat banyak dari para Dosen jelas membuat para Mahasiswa stress dan berakhir menumpuk seperti gunung, karena mahasiswa mulai malas mengerjakan tugas yang tidak ada habisnya tersebut.


Tidak dapat menikmati fasilitas kampus.

Karena Mahasiswa dilarang untuk berkumpul di kampus, meski kampus tersebut, maka sangat jarang bagi mahasiswa dapat menikmati fasilitas kampus seperti wifi ataupun buku di perpustakaan.

Sangat menyebalkan rasanya jika kita membayar mahal-mahal untuk dapat kuliah, tapi kita sendiri tidak dapat merasakan nikmatnya fasilitas kampus. Setidaknya bagi Mahasiswa lama seperti Saya, masih bisa menikmati fasilitas tersebut sebelum pandemi, tapi bagi yang baru masuk, maka tak jarang dari mereka yang belum pernah merasakan fasilitas tersebut.


Sulit menangkap pelajaran dari Dosen.

Tak jarang dari teman-teman saya yang nilainya menurun, karena mereka tidak dapat menangkap dengan jelas apa yang dijelaskan oleh Dosen. Untuk diri Saya sendiri, Saya merasa kesusahan karena kurangnya sinyal yang menyebabkan penjelasan dari dosen terputus-putus.

Beberapa mahasiswa nilainya berkurang, karena tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan benar, karena tidak adanya teman yang membantunya untuk mengerjakan tugas tersebut. Malahan ada yang tidak mengerjakan tugas sama sekali, karena tidak mengerti apa yang harus dia lakukan dengan tugas yang diberikan.

Karena Saya berkuliah di jurusan Komputer, maka Codingan adalah hal yang wajar Saya terima sebagai tugas kuliah. Untung saja saya bisa mengatasi tugas-tugas yang diberikan oleh Dosen, tapi sayangnya beberapa teman saya tidak dapat mengerjakan tugas tersebut, karena mereka tidak begitu paham tentang Coding.

Selama masa PJJ ini, kami diharuskan banyak-banyak mengambil refensi sebanyak mungkin dari luar kampus atau kami tidak akan pernah bisa mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Dosen, karena kurang jelasnya penjelasan dari Dosen saat PJJ.


Sulitnya berdiskusi ataupun belajar bersama.

Sebelum dimulainya pandemi, kami bisa dengan leluasa berdiam diri di kampus untuk sekedar mengobrol santai atau berdiskusi serius, kami juga bisa dengan bebas mengerjakan tugas bersama-sama, tapi sejak pandemi, kami sangat jarang untuk bertemu, karena jarak rumah kami yang cukup jauh satu sama lain.

Bagi yang rumahnya masih dekat dengan teman kuliah lainnya, maka mereka masih bisa berkumpul untuk berdikusi ataupun mengerjakan tugas bersama, tapi bagi orang seperti Saya yang tidak memiliki teman kuliah yang rumahnya dekat, Saya harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk sekedar mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh Dosen.

Jujur saja, kurangnya waktu belajar bersama membuat Saya cukup kesulitan untuk mengembangkan diri Saya. Memang benar Saya masih bisa mendapatkan materi dari Internet, tapi hal tersebut belumlah cukup bagi Saya untuk bisa berkembang. Berdiskusi dengan teman dan bertukar pikiran bisa menjadi cara yang paling tepat untuk dapat berkembang menjadi sosok yang lebih baik.


Itulah sedikit keluh kesah Saya selama menjalankan PJJ, apakah kalian memiliki pengalaman yang sama dengan Saya? atau kalian mengalami masalah yang lebih parah dari pada yang saya alami? Kalian bisa membagikan pengalaman kalian di kolom komentar.

Semoga kalian bisa menjadi sosok yang lebih baik di tengah-tengah pandemi ini.

Minggu, 05 Juni 2022

Berkenalan yuk dengan pesawat N250 Gatotkaca, pesawat buatan pak BJ Habibie.

Inilah penjelasan mengeni pesawat N250 Gatotkaca, pesawat pertama buatan Indonesia.

n250-https://id.wikipedia.org/wiki/N-250

Pada artikel kali ini, kita akan berkenalan dengan pesawat kebanggaan bangsa Indonesia, yaitu pesawat N250 Gatotkaca yang dirancang oleh Bacharudin Jusuf Habibie atau lebih dikenal dengan BJ Habibie. Yap, pesawat ini memang dirancang sendiri oleh Bapak Presiden ketiga kita.

Artikel ini dibuat dari berbagai sumber yang berbeda, seperti Kompas.com, Wikipedia bahasa Indonesia, CBNC Indonesia, detikNews dan berbagai sumber lainnya.


Pendahuluan.

Indonesia sempat mencatat sejarah dengan membuat sebuah pesawat terbang di tahun 1995. Hal ini tak lepas dari nama besar mantan presiden BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menristek. Pembuatan pesawat ini menjadi program Pemerintah yang dilaksanakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi yang dipercayakan kepada PT. Dirgantara Indonesia. Pak BJ Habibie membuat pesawat ini dengan mimpi besar agar Indonesia yang secara geografis berupa kepulauan dapat terkoneksi lewat udara.

Kode N yang digunakan pada nama pesawat memiliki arti sebagai "Nusantara", sementara sebutan “Gatotkaca” adalah pemberian dari Presiden Soeharto untuk prototipe pertama pesawat N250.


Sejarah singkat.

Rencana pengembangan N-250 pertama kali diungkap oleh PT. IPTN (sekarang PT. Dirgantara Indonesia, Indonesian Aerospace) pada Paris Air Show 1989. Pembuatan prototipe pesawat ini dengan teknologi fly by wire pertama di dunia dimulai pada tahun 1992.

N-250 rencananya akan dibuat empat pesawat prototipe (prototype aircraft - PA) yaitu PA-1, PA-2, PA-3, dan PA-4. Akan tetapi hanya ada 2 pesawat yang berhasil dibuat prototipe-nya, menyusul diberhentikannya program pengembangannya. 2 pesawat itu adalah :

  • PA-1 dengan sandi Gatotkaca, 50 penumpang, terbang perdana (first flight) selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995.
  • PA-2 dengan sandi Krincing Wesi, N250-100, 68 penumpang terbang perdana (first flight) pada tanggal 19 Desember 1996.

Saingan pesawat ini adalah ATR 42-500, Fokker F-50 dan Dash 8-300.


Berat dan Dimensi.

Rentang Sayap: 28 meter

Panjang badan pesawat: 26,30 meter

Tinggi: 8,37 meter

Berat kosong: 13.665 kg

Berat maksimum saat take-off (lepas landas): 22.000 kg


Performa Pesawat.

Pesawat N250 awalnya didesain dengan kapasitas 30 penumpang yang kemudian diganti menjadi 50 penumpang. Pesawat N250 ini dibuat dengan spesifikasi mesin dual turboprop 2439 KW Allison AE 2100C dengan jumlah enam bilah baling-baling. Pesawat buatan anak bangsa ini mampu terbang dengan kecepatan maksimum 610 km/jam dan kecepatan ekonomisnya pada 555 km/jam. Ketinggian jelajah pesawat N250 ada di 25.000 kaki dengan daya jelajah mencapai 2040 km.


Penerbangan pertama.

N250 terbang perdana menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-50 RI pada 10 Agustus 1995 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Dipiloti chief test pilot Erwin Danuwinata dan co-test pilot Sumarwoto, pesawat itu terbang selama 56 menit sebelum akhirnya kembali mendarat dengan mulus. Presiden Soeharto menyaksikan detik-detik N250 lepas landas dan berkomunikasi dengan para pilot.

Penerbangan perdana dihadiri oleh tokoh-tokoh besar, seperti Presiden Soeharto, Ibu Tien, Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Ibu Tuti. Ribuan orang juga menyaksikan langsung penerbangan perdana pesawat N250 yang juga disiarkan langsung oleh TVRI.

Hari bersejarah tersebut kemudian diabadikan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.


Kelanjutan Produksi Pesawat N250.

Sayangnya kelanjutan produksi pesawat karya Indonesia ini harus terganjal krisis moneter. Krisis moneter yang melanda Indonesia di tahun 1998 membawa dampak kepada kelanjutan produksi pesawat N250. Pada saat itu untuk sampai ke tahap produksi, pesawat N250 butuh investasi senilai 650 juta dollar AS atau kini setara dengan Rp 8,45 triliun. International Monetary Fund (IMF) yang saat itu memberikan bantuan dana kepada Indonesia meminta agar dana tersebut tidak digunakan untuk pengembangan proyek pesawat N250. Mau tidak mau proyek penelitian dan pengembangan pesawat N250 yang tengah berjalan akhirnya terhenti.

Pesawat penelitian dan pengembangan pesawat N250 selanjutnya dilakukan pengakuan sebagai Barang Milik Negara (BMN). Pengakuan aset eks proyek penelitian dan pengembangan N250 sebagai BMN terlebih dahulu dilakukan melalui pencatatan sebagai aset Pengelola Barang (SATK 999.99). Pencatatan sebagai aset Pengelola tersebut dilakukan secara in out untuk kemudian ditetapkan statusnya kepada Pengguna Barang, yaitu Kementerian Pertahanan cq TNI AU dan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional. Pesawat N250 Pro Prototype Aircraft PA-01 (Gatotkaca) dikelola Kementerian Pertahananan cq TNI AU dan masuk Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala Yogyakarta. Sementara Prototype Aircraft PA-02 (Krincingwesi), Prototype Aircraft PA-03 (Koconegoro), Mockup (Maket Pesawat) N-250 dan Hak atas Kekayaan Intelektual akan dikelola Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional.


Kini dimuseumkan.

Sayang seribu sayang, nasib pesawat turboprop N250 Gatotkaca harus berakhir di museum. Pesawat pertama buatan asli Indonesia ini bakal dimasukkan sebagai koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.

Sang Gatotkaca ini bakal melakukan perjalanan panjang dari Bandung menuju Muspusdirla Yogyakarta. Ya, bukan terbang tetapi melalui jalan darat dari Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara Bandung, menuju Muspusdirla Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.

Selama proses perpindahan pesawat N250 Gatotkaca dari Bandung ke Yogyakarta, pesawat melewati jalur darat sejauh 567 kilometer. Fuselage (badan pesawat) N250 Gatotkaca tersebut dibawa menggunakan truk trailer. Kecepatan truk juga benar-benar dijaga, yaitu tidak lebih dari 40 km/jam untuk menjaga keamanannya. Truk itu sangat panjang dan juga lebar. Selama perjalanan, warga antusias menyaksikan pesawat N250 itu. Tapi, sebelum dibawa menggunakan truk, pesawat dibongkar terlebih dahulu. Diawali dengan membuka semua panel di bagian utama, seperti baling-baling, bodi, wing, dan vertical stabilizer.

Sementara N250 Gatotkaca kini masuk museum. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, masuknya N250 ke museum TNI bertujuan untuk mengabadikan karya terbaik anak bangsa. Pesawat itu menjadi inspirasi bagi generasi muda atas kegigihan para pendahulu untuk menguasai teknologi kedirgantaraan.


Itulah penjelasan mengenai pesawat N250 Gatotkaca yang bisa saya sampaikan. Memang disayangkan bahwa pesawat secanggih ini harus dimuseumkan tanpa bisa menunjukan kemampuannya yang sebenarnya, karena krisis moneter yang melanda Indonesia kala itu. Andaikan saat itu tidak ada krisis moneter, maka Indonesia mungkin saja bisa mencatat berbagai sejarah lainnya yang sangat membanggakan.

Meski berakhir tragis, tapi kita tetap harus bangga pada pesawat ini. BJ Habibie yang merancang pesawat ini juga patut diacungi jempol, karena usaha dan semangat beliaulah pesawat ini dapat diciptakan dan bisa lepas landas. Tak heran jika beliau dijuluki sebagai Bapak Teknologi Nasional.

Semoga Artikel ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Jumat, 03 Juni 2022

Aspek hukum dari Creative Commons License

 Contoh kasus hukum yang melibatkan Creative Commons License.


Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang Creative Common License dari segi hukum. Kasus apa saja yang melibatkan Lisensi CC ini.

Logo-creative-commons


Implikasi hukum dari sejumlah besar karya yang memiliki lisensi Creative Commons sulit untuk diprediksi, dan ada spekulasi bahwa pembuat media sering kekurangan wawasan untuk dapat memilih lisensi yang paling sesuai dengan niat mereka dalam menerapkannya.

Beberapa karya yang dilisensikan menggunakan lisensi Creative Commons telah terlibat dalam beberapa kasus pengadilan. Creative Commons sendiri bukanlah pihak dalam kasus-kasus ini; mereka hanya melibatkan pemberi lisensi atau penerima lisensi dari lisensi Creative Commons. Ketika kasus-kasus tersebut sampai pada keputusan oleh hakim (yaitu, mereka tidak diberhentikan karena kurangnya yurisdiksi atau tidak diselesaikan secara pribadi di luar pengadilan), mereka semua telah memvalidasi kekuatan hukum dari lisensi publik Creative Commons.

Kasus-kasus di bawah ini dilansir dari wikipedia bahasa inggris, silahkan klik di sini untuk melihat sumber aslinya.

Berikut kasus-kasusnya :

Dutch tabloid.

Pada awal 2006, podcaster Adam Curry menggugat tabloid Belanda yang menerbitkan foto dari halaman Flickr Curry tanpa izin Curry. Foto-foto tersebut dilisensikan di bawah lisensi Non-Komersial Creative Commons. Sementara putusan itu mendukung Curry, tabloid menghindari keharusan membayar ganti rugi kepadanya selama mereka tidak mengulangi pelanggaran. Profesor Bernt Hugenholtz, pencipta utama lisensi CC Belanda dan direktur Institut Hukum Informasi Universitas Amsterdam, berkomentar, "Keputusan Pengadilan Belanda sangat penting karena menegaskan bahwa persyaratan lisensi Creative Commons secara otomatis berlaku untuk konten yang dilisensikan di bawahnya, dan mengikat pengguna konten tersebut bahkan tanpa secara tegas menyetujui, atau mengetahui, ketentuan lisensi."


Virgin Mobile.

Pada tahun 2007, Virgin Mobile Australia meluncurkan kampanye iklan yang mempromosikan layanan pesan teks ponsel mereka menggunakan karya fotografer amatir yang mengunggah karya mereka ke Flickr menggunakan lisensi Creative Commons-BY (Atribusi). Pengguna yang melisensikan gambar mereka dengan cara ini membebaskan karya mereka untuk digunakan oleh entitas lain mana pun, selama pencipta asli diberi kredit, tanpa kompensasi lain yang diperlukan. Virgin menjunjung tinggi pembatasan tunggal ini dengan mencetak URL yang mengarah ke halaman Flickr fotografer di setiap iklan mereka. Namun, satu gambar, yang menggambarkan Alison Chang yang berusia 15 tahun di tempat pencucian mobil penggalangan dana untuk gerejanya, menyebabkan beberapa kontroversi ketika dia menggugat Virgin Mobile. Foto itu diambil oleh konselor pemuda gereja Alison, Justin Ho-Wee Wong, yang mengunggah gambar itu ke Flickr di bawah lisensi Creative Commons. Pada tahun 2008, kasus tersebut (mengenai hak kepribadian daripada hak cipta seperti itu) dikeluarkan dari pengadilan Texas karena kurangnya yurisdiksi.


SGAE vs Fernandez.

Pada musim gugur 2006, Pengumpul Sociedad General de Autores y Editores (SGAE) di Spanyol menggugat Ricardo Andrés Utrera Fernández, pemilik bar disko yang berlokasi di Badajoz yang memainkan musik berlisensi CC. SGAE berargumen bahwa Fernández harus membayar royalti untuk penampilan publik musik antara November 2002 dan Agustus 2005. Pengadilan menolak klaim Perkumpulan SGAE, karena pemilik bar membuktikan bahwa musik yang dia gunakan tidak dikelola oleh masyarakat.

Pada bulan Februari 2006, Asosiasi Budaya Ladinamo (berbasis di Madrid, dan diwakili oleh Javier de la Cueva) diberikan penggunaan musik copyleft dalam kegiatan publik mereka. 

Kalimat itu berkata:

"Mengakui adanya alat musik, evaluasi bersama atas alat bukti yang dipraktekkan, pengadilan ini berkeyakinan bahwa tergugat menghalangi komunikasi karya yang pengelolaannya dipercayakan kepada penggugat [SGAE], dengan menggunakan repertoar pengarang yang belum menetapkan pemanfaatannya. hak atas SGAE, yang memiliki database untuk tujuan itu dan oleh karena itu dimanifestasikan baik oleh perwakilan hukum Asosiasi dan oleh Manuela Villa Acosta, yang bertanggung jawab atas program budaya asosiasi, yang sesuai dengan karakter alternatif Asosiasi dan integrasinya dalam gerakan yang disebut 'copyleft'."


GateHouse Media, Inc. v. Itu Berita Hebat, LLC.

Pada 30 Juni 2010 GateHouse Media mengajukan gugatan terhadap That's Great News. GateHouse Media memiliki sejumlah surat kabar lokal, termasuk Rockford Register Star, yang berbasis di Rockford, Illinois. That's Great News membuat plakat dari artikel surat kabar dan menjualnya kepada orang-orang yang ditampilkan dalam artikel tersebut.[79] GateHouse menggugat That's Great News atas pelanggaran hak cipta dan pelanggaran kontrak. GateHouse mengklaim bahwa TGN melanggar pembatasan karya non-komersial dan tanpa turunan pada karya berlisensi GateHouse Creative Commons ketika TGN menerbitkan materi di situs webnya. Kasus ini diselesaikan pada 17 Agustus 2010, meskipun penyelesaiannya tidak dipublikasikan.


Drauglis v. Kappa Map Group, LLC.

Penggugat adalah fotografer Art Drauglis, yang mengunggah beberapa gambar ke situs berbagi foto Flickr menggunakan Creative Commons Attribution-ShareAlike 2.0 Generic License (CC BY-SA), termasuk satu yang berjudul "Swain's Lock, Montgomery Co., MD.". Terdakwa adalah Kappa Map Group, sebuah perusahaan pembuat peta, yang mengunduh gambar tersebut dan menggunakannya dalam kompilasi berjudul "Montgomery Co. Maryland Street Atlas". Meskipun tidak ada apa pun di sampul yang menunjukkan asal gambar, teks "Foto: Swain's Lock, Montgomery Co., MD Fotografer: Carly Lesser & Art Drauglis, Creative Commoms [sic], CC-BY-SA-2.0" muncul di bagian bawah sampul belakang.

Validitas CC BY-SA 2.0 sebagai lisensi tidak dipermasalahkan. CC BY-SA 2.0 mengharuskan penerima lisensi untuk menggunakan ketentuan yang tidak kurang dari ketentuan CC BY-SA 2.0. Atlas tersebut dijual secara komersial dan tidak untuk digunakan kembali secara gratis oleh orang lain. Perselisihannya adalah apakah persyaratan lisensi Drauglis yang akan berlaku untuk "karya turunan" diterapkan ke seluruh atlas. Drauglis menggugat para terdakwa pada bulan Juni 2014 untuk pelanggaran hak cipta dan pelanggaran lisensi, mencari bantuan deklaratif dan ganti rugi, kerusakan, biaya, dan biaya. Drauglis menegaskan, antara lain, bahwa Grup Peta Kappa "melampaui cakupan Lisensi karena terdakwa tidak menerbitkan Atlas di bawah lisensi dengan persyaratan yang sama atau serupa dengan yang di bawah lisensi Foto itu semula." Hakim menolak kasus dalam hitungan itu, memutuskan bahwa atlas itu bukan karya turunan dari foto dalam arti lisensi, melainkan karya kolektif. Karena atlas tersebut bukan merupakan karya turunan dari foto tersebut, Grup Peta Kappa tidak perlu melisensikan seluruh atlas di bawah lisensi CC BY-SA 2.0. Hakim juga memutuskan bahwa pekerjaan itu telah dikaitkan dengan benar.

Secara khusus, hakim memutuskan bahwa cukup untuk memberi kredit kepada penulis foto sama menonjolnya dengan penulis dengan penulis serupa (seperti penulis peta individu yang terdapat dalam buku) dan bahwa nama "CC-BY-SA-2.0" cukup tepat untuk menemukan lisensi yang benar di internet dan dapat dianggap sebagai URI lisensi yang valid.


Verband zum Schutz geistigen Eigentums im Internet (VGSE).

Pada Juli 2016, majalah komputer Jerman LinuxUser melaporkan bahwa seorang blogger Jerman Christoph Langner menggunakan dua foto berlisensi CC-BY dari fotografer Berlin Dennis Skley di blog pribadinya Linuxundich. Langner dengan sepatutnya menyebutkan penulis dan lisensi dan menambahkan tautan ke aslinya. Langner kemudian dihubungi oleh Verband zum Schutz geistigen Eigentums im Internet (VGSE) (Asosiasi untuk Perlindungan Kekayaan Intelektual di Internet) dengan permintaan €2300 karena gagal memberikan nama lengkap karya, nama lengkap karya tersebut. penulis, teks lisensi, dan tautan sumber, sebagaimana disyaratkan oleh cetakan kecil dalam lisensi. Dari jumlah ini, €40 diberikan kepada fotografer, dan sisanya disimpan oleh VGSE.[84][85] Pengadilan Tinggi Regional Köln menolak klaim tersebut pada Mei 2019.


Dari contoh di atas, bisa disimpulkan bahwa Lisesnsi CC tidaklah sempurna, karena masih ada beberapa kasus yang berhasil lolos dari pengadilan. Para pengguna lisensi harus memperhatikan baik-baik jenis lisensi CC mana yang baik untuk karya mereka.

Pelajaran untuk kita, jangan asal menggunakan berbagai gambar yang ada di internet tanpa mencantumkan sumbernya dengan benar untuk urusan bisnis. Lebih baik kita meminta izin terlebih dahulu sebelum menggunakan gambar atau karya tersebut, jika kita ingin menggunakan karya tersebut untuk membuat karya kita sendiri.


Semoga Informasi yang dibagikan admin ini dapat berguna.

Featured Post

Pengaruh Kecerdasan Buatan (AI) di Era Modern.

Kecerdasan Buatan (AI) telah menjadi salah satu inovasi paling berpengaruh di era modern ini. Dengan kemampuannya untuk memproses data secar...

Popular Posts